Makna Hari Pahlawan Dulu dan Masa Kini
Makna Hari Pahlawan Dulu dan Masa Kini - Hai sahabat puspa, lama tidak membuat postingan di blog ini. Seperti yang kita ketahui bulan November identik dengan Hari Pahlawan, yang diperingati setiap tanggal 10 November.
Dulu, semasa masih sekolah, peringatan Hari Pahlawan dilakukan dengan mengadakan upacara bendera. Selain itu juga saluran televisi akan menyiarkan film tentang perang di Surabaya pada tahun 1945.
Makna Pahlawan
Pahlawan adalah pejuang yang gagah berani.
Makna Pahlawan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang yang menonjol karena keberanian serta pengorbanannya dalam membela kebenaran.
Sejarah Hari Pahlawan
Penetapan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan penuh dengan cerita dramamastis di belakangnya. Bermula dari kedatangan tentara Inggris (Sekutu) di Surabaya pada tanggal 15 September 1945, yang bertujuan untuk melucuti senjata tentara Jepang. Karena Jepang telah menyerah tanpa syarat pada Perang Dunia II, setelah negaranya di Bom Atom Sekutu, di Daerah Hiroshima dan Nagasaki.
Kedatangan tentara Inggris tersebut ternyata diboncengi oleh NICA (Nederland Indies Civil Administration) yang bertujuan mengembalikan status Indonesia menjadi negara jajahan Belanda kembali.
Baca juga: 10 Jajanan Jadul 90an yang Selalu bikin kangen
Semenjak kedatangan tentara sekutu, mulai terjadi intrik kecil di berbagai wilayah di Surabaya. Hingga pada tanggal 18 September 1945, pasukan Belanda yang dipimpin Mr. W.V Ch. Ploegman mengibarkan bendera Belanda yang berwana merah, putih dan Biru (dari atas ke bawah) di Hotel Yamato. Padahal sebelum itu Presiden Sukarno telah menginstruksikan bahwa mulai 1 September, Bendera Merah Putih harus terus dikabarkan di seluruh wilayah Indonesia.
Apa yang dilakukan tentara Belanda tersebut telah membuat tentara Indonesia marah dan meminta kepada tentara Belanda untuk segera menurunkan bendera Belanda. Namun, permintaaan tersebut tak dihiraukan oleh Belanda. Hingga diputuskan untuk berunding antar kedua belah pihak.
Pada perundingan tersebut, Belanda tetap tidak mau menurunkan benderanya. Sehingga terjadi baku tembak antara Belanda dan Indonesia. Yang berahir dengan perobekkab bendera Belanda oleh tentara Indonesia pada bagian warna birunya. Dan, meninggalkan warna merah putih.
Setelah kejadian tersebut, intrik kecil terus terjadi antara tentara Indonesia dan Sekutu. Hingga pada tanggal 30 October 1945, Brigadir Jenderal Mallaby, pimpinan tentara Inggris tewas di Jembatan Merah eetelah bentrok dengan tentara Indonesia.
Setelah kematian Mallaby, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh yang ditunjuk untuk menggantikan kepemimpinan tentara Inggris mengeluarkan ultimatum ke tentara Indonesia untuk menyerahkan senjata dan mengangkat tangan, pada tanggal 10 November 1945.
Ultimatum tersebut membuat tentara Indonesia merasa terhina dan marah. Sehingga, timbul semangat untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Hingga pecahlah perang pada tanggal 10 November 1945.
Pada waktu itu muncul semboyan perjuangan
"Merdeka atau Mati. Sekali Merdeka tetap Merdeka"
Perang tersebut berlangsung selama tiga minggu, dengan korban dari kedua belah pihak ribuan yang tewas. Meskipun, pada akhirnya Inggris berhasil menduduki Surabaya dan membuat para pejuang berpindah sementara ke daerah pedesaan. Namun, perlahan Inggris mulai bersikap netral antara Belanda dan Indonesia. Bahkan Inggris mulai mendukung Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya.
Ada beberapa Pahlawan Nasional yang turut andil dalam pertempura 10 November 1945, diantaranya Gubernur Surjo, Bung Tomo, Moestopo, KH. Hasyim Asy'ari.
Baca juga : 3 Iklan Jadul yang Berkesan, adakah favoritmu?
Peringatan Hari Pahlawan Dulu
Dulu, semasa masih sekolah (sebelum tahun 2000) peringatan Hari Pahlawan dilakukan dengan mengadakan upacara bendera. Isi pidato pemimpin upacara hampir sama yaitu mengingatkan kembali kepada murid-murid tentang perjuangan para Pahlawan untuk mempertahankan kemerdekaan RI.
Senang kalau pada waktu Hari Nasional dan Upacara itu, karena tempat upacaranya lumayan jauh dari sekolah. Jaraknya sekitar 2 kilometer dari sekolah. Dari sekolah itu kita digiring menuju lapangan di dekat kecamatan. Nah, pas pulangnya ini yang kita senang sekali. Karena, kita kembali ke sekolah tidak digiring lagi. Jadi, saat kembali itu ada yang mampir ke pasar, mampir ke rumah teman
Selain itu juga saluran televisi akan menyiarkan film tentang perang di Surabaya pada tahun 1945. Sudah pasti ada Bung Tomo yang berteriak dari radio memberi semangat arek-arek Suraboyo untuk terus berjuang dan tidak mudah menyerah.
Posting Komentar untuk "Makna Hari Pahlawan Dulu dan Masa Kini"