Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Art of Listening, Mendengarkan Tak Hanya Sekedar Diam

Art of Listening, Mendengarkan Tak Hanya Sekedar Diam
Source : pixabay 

Art of Listening, Mendengarkan Tak Hanya Sekedar Diam - Mendengarkan memang diam, tetapi diam yang bagaimana ya seharusnya dilakukan saat ada orang lain berbicara.

Selama ini kebanyakan dari kita belajar tentang cara berbicara yang baik (act of speaking) supaya bisa lancar berbicara saat berhadapan dengan banyak orang. Padahal art of Listening pun sama pentingnya dengan art of speaking. 

Dalam dunia pekerjaan yang berhubungan dengan banyak orang, art of speaking dan art of Listening sama-sama membutuhkan skill supaya pekerjaan bisa berjalan lancar.

Pengertian Art Listening

Art Listening adalah kemampuan secara aktif untu mengarahkan perhatian dan memahami dengan sepenuh hati apa yang dikomunikasikan oleh orang lain.

Mendengarkan tak sekedar hanya diam

Komunikasi yang baik terjadi apabila pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi saling aktif berkomunikasi, tidak hanya didominasi oleh satu orang yang berbicara sementara yang lainnya diam. Jika hal tersebut terjadi tentu perbincangan akan terasa membosankan.

Pernah tidak teman-teman merasakan saat kita sedang bercerita tetapi lawan bicara kita diam tetapi sambil main hp atau fokus pada hal lainnya. Bagaimana perasaanya? Tentu sedikit kecewa dong. Bahkan mungkin kita juga pernah melakukan hal tersebut terhadap orang lain. Jika berada di posisi orang yang bercerita apa yang biasa dilakukan? Kalau saya biasanya memilih tidak melanjutkan cerita dan memilih aktifitas lainnya yaitu scroll hp juga😊

Komunikasi yang baik bisa juga kita lihat di televisi atau podcast di YouTube. Acara debat di televisi bisa menjadi salah satu contoh komunikasi yang baik. Seorang moderator yang baik tentu akan mendengarkan nara sumber bercerita kemudian baru mengajukan pertanyaan. Kalau pun dibatasi waktu, akan mengingatkan dengan sopan. Sehingg kadang kita menemukan debat yang seru, namun tidak panas. Tetapi ada juga debat yang saling potong antar nara sumber yang mengakibatkan debat menjadi panas dan tidak menarik lagi.

Art of Listening yang baik

1. Mendengar pembicaraan dengan sepenuh hati

Saat seseorang  bercerita atau bekeluh kesah, kita harus bersiap untuk menjadi pendengar yang baik, meskipun saat itu kita sendiri mungkin juga tidak dalam kondisi baik-baik saja. Seseorang yang mau berbicara dan bercerita kepada kita tentu mempercayai kita. Jadi, jangan hancurkan kepercayaan itu.

Saat seseorang berbicara cobalah mendengarkan apa yang diceritakannya dengan sepenuh hati. Coba pandang muka orang yang berbicara sebagai tanda kalau kita mendengarkan ceritanya. Ketulusan kita mendengarkan cerita seseorang akan menumbuhkan kepercayaan mereka dan ini tentu berdampak positif pada mereka.

2. Jangan memotong pembicaraan orang lain

Dengarkan cerita sampai selesai, jangan pernah memotong saat seseorang berbicara. Tunggu sampai mereka selesai berbicara baru kita ganti berbicara.

Memotong pembicaraan seseorang terkesan tidak sopan, dan kita juga belum tahu cerita akhirnya bagaimana. Jadi, jangan suka memotong saat orang bercerita apalagi mengalihkan pembicaraan ke topik lainnya.Jika, hal ini terjadi, maka akan menurunkan mood seseorang untuk meneruskan cerita dan bisa saja suatu saat mereka tidak mau lagi bercerita dengan kita.

3. Beri respon yang baik

Ketika seseorang bercerita berikan respon yang baik. Jika ceritanya bahagia maka berikan juga respon berupa kebahagiaan juga. Seperti ikut tertawa dan mengucapkan kata bernada kebahagian juga.

Jika seseorang bercerita sedih hingga menangis, maka peluk dia untuk menguatkannya, jika yang menangis sesama jenis. Tetapi, jika lawan jenis bisa menepuk pundaknya atau sekedar mengambilkan tisu dan air minum, sebagai tanda simpati. Jangan memberikan respon yang buruk seperti berkata “begitu saja menangis” atau “cengeng kamu itu.

Respon yang buruk akan membuat lawan bicara makin down dan kena mental. Hingga pada akhirnya dia tidak mendapatkan solusi apapun berbicara dengan kita.

4. Beri masukan jika diminta

Seseorang yang bercerita dengan kita tidak selalu mencari masukan pendapat. Bisa saja mereka berbicara dengan kita hanya sekedar meluapkan apa yang ada di hati saja.

Jika, lawan berbicara meminta masukan tentang apa yang diceritakan, maka berikan masukan yang positif yang mungkin bisa membantunya. Namun, jika tidak meminta masukan, lebih baik memilih diam.

5. Tidak mempersiapkan jawaban saat teman bercerita 

Saat seseorang bercerita yang perlu kita lakukan adalah fokus untuk mendengar. Jangan terburu-buru menarik kesimpulan sebelum kita tahu akhir dari ceritanya. Karena, seringkali cerita awal dan akhir itu berbeda jauh. Jadi, bersabarlah mendengarkan sampai selesai.

Baru setelah selesai ganti kita berbicara menanggapi dengan baik. Dengan begitu orang yang bercerita pun akan puas bisa menceritakan dengan detail dari awal hingga akhir. Kita pun bisa merespon dengan perkataan yang berkaitan.

Art of Listening, mendengarkan tak hanya sekedar diam memang perlu kita terapkan dengan baik dalam kehidupan ini.  Kalau setiap orang mampu menggunakan art of Listening dan speaking yang bagus tentu hudup akan makin indah.


Posting Komentar untuk "Art of Listening, Mendengarkan Tak Hanya Sekedar Diam"